Pages

Rabu, 26 September 2012

Pengertian Hub, Switch, Bridge dan Router


Hub
Suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star.


Cara Kerja:
  • Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.
  • Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan
  • Download simulasi cara kerja Hub disini

Switch
  • Switch bentuknya hampir sama dengan hub.
  • Switch atau lebih dikenal dengan istilah LAN Switch merupakan perluasan dari konsep bridge.


Kabel Jaringan UTP Straight dan Cross Over


1. Kabel STRAIGHT 
Untuk melakukan terminasi kabel straight biasanya beberapa orang menerapkan cara twin side yaitu menyamakan susunan antara kedua ujung konektor tanpa memperhatikan susunan warna yang dipakai.

yang kita gunakan disini adalah susunan warna menurut standart international,kenapa saya bilang standart international, karena dalam kurikulum dasar yang diterapkan cisco academy standart ini pasti digunakan dan sebagai basic knowlegde untuk seorang teknisi jaringan atau engineer ututan ini mutlak dipahami.

adapun fungsi dari tiap pin bisa dilihat pada gambar berikut
perhatikan gambar berikut :
  • Pin 1 dan pin 2 mengirim data dari PC ke switch.
  • Pin 3 dan pin 6 menerima data dari switch.

Rabu, 05 September 2012

Perhitungan Subnetting IP Address Class C


Umumnya IP Address dibagi menjadi 3 kelas, diantaranya :
-Kelas A : 1-127, subnet mask defaultnya yaitu 255.0.0.0
-Kelas B : 128-191, subnet mask defaultnya yaitu 255.255.0.0
-Kelas C : 192-223, subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0
Untuk ini kita juga harus mengerti tentang perhitungan biner dan desimal. Dimana 8 angka biner 1 pertama yaitu 128 64 32 16 8 4 2 1.
Misal : 255.255.0.0 binernya adalah 11111111.11111111.00000000.00000000, 255=11111111 dihitung dari penjumlahan 128 64 32 16 8 4 2 1. Misal lain: 114 binernya adalah 0 1 1 1 0 0 1 0 dihitung dari penjumlahan 0 64 32 16 0 0 2 0.
Subnetting berpusat pada 4 hal, yaitu jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid.
Perhitungan kelas C
Misalnya untuk sebuah network address 192.168.21.0/27, artinya IP Address Kelas C dengan subnet mask /27 berarti 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)
1. Jumlah Subnet = 2^x, 2^3 = 8 subnet, 3 diambil dari banyaknya angka biner 1 di oktet terakhir.
2. Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, 2^5 – 2 = 30 host, 5 diambil dari banyaknya angka biner 0 di oktet terakhir.
3. Blok Subnet = 256 – 224 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 32. Subnet berikutnya adalah 32+32=64, 64+32=96, 96+32=128, 128+32=160, 160+32=192, 192+32=224. Jadi subnetnya 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224.
4. Alamat host, host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet selanjutnya.
Subnet
Host Pertama
Host Terakhir
Broadcast
192.168.21.0
192.168.21.1
192.168.21.30
192.168.21.31
192.168.21.32
192.168.21.33
192.168.21.62
192.168.21.63
192.168.21.64
192.168.21.65
192.168.21.94
192.168.21.95
192.168.21.96
192.168.21.97
192.168.21.126
192.168.21.127
192.168.21.128
192.168.21.129
192.168.21.158
192.168.21.159
192.168.21.160
192.168.21.161
192.168.21.190
192.168.21.191
192.168.21.192
192.168.21.193
192.168.21.222
192.168.21.223
192.168.21.224
192.168.21.225
192.168.21.254
192.168.21.255